Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 13 Januari 2013

Matematika - Program Linier

BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
    Matematika adalah salah satu ilmu dasar, yang semakin dirasakan interkasinya dengan bidang-bidang ilmu lainnya seperti ekonomi dan teknologi. Peran matematika dalam interaksi ini terletak pada struktur ilmu dan perlatan yang digunakan. Ilmu matematika sekarang ini masih banyak digunakan dalam berbagai bidang seperti bidang industri, asuransi, ekonomi, pertanian, dan di banyak bidang sosial maupun teknik.
    Mengingat peranan matematika yang semakin besar dalam tahun-tahun mendatang, tentunya banyak sarjana matematika yang sangat dibutuhkan yang sangat terampil, andal, kompeten, dan berwawasan luas, baik di dalam disiplin ilmunya sendiri maupun dalam disiplin ilmu lainnya yang saling menunjang.
    Untuk menjadi sarjana matematika tidaklah mudah, harus benar-benar serius dalam belajar, selain harus belajar matematika, kita juga harus mempelajari bidang-bidang ilmu lainnya. Sehingga, jika sudah menjadi sarjana matematika yang dalam segala bidang bisa maka sangat mudah untuk mencari pekerjaan.

    Kata matematika berasal dari kata “mathema” dalam bahasa Yunani yang diartikan sebagai “sains, ilmu pengetahuan atau belajar.” Disiplin utama dalam matematika di dasarkan pada kebutuhan perhitungan dalam perdagangan, pengukuran tanah, dan memprediksi peristiwa dalam astronomi.    
    Ketiga kebutuhan ini secara umum berkaitan dengan ketiga pembagian umum bidang matematika yaitu studi tentang struktur, ruang, dan perubahan. Pelajaran tentang struktur yang sangat umum dimulai dalam bilangan natural dan bilangan bulat, serta operasi aritmatikanya, yang semuanya dijabarkan dalam aljabar dasar. Sifat bilangan bulat yang lebih mendalam dipelajari dalam teori bilangan. Ilmu tentang ruang berawal dari geometri.
    Dan pengertian dari perubahan pada kuantitas yang dapat dihitung adalah suatu hal yang biasa dalam ilmu alam dan kalkulus.


1.2 Tujuan Penulisan
    Suatu pembelajaran matematika tidaklah sulit, ada cara untuk mempermudah dalam belajar matematika yaitu dengan cara Pembelajaran Matematika Realistik. Dimana pembelajaran ini menghubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Dalam penulisan makalah ini bertujuan:
1. Untuk mempermudah siswa dalam belajar matematika dapat menggunakan dalam pembelajaran matematika realistik.
2. Guru dalam menyampaikan materi harus mempunyai strategi dalam pembelajaran matematika, supaya siswa tidak bosan dalam pembelajaran matematika.
3. Supaya siswa mengetahui betapa menyenangkan mempelajari matematika.
4. Untuk mengetahui lebih jelas lagi tentang pembelajaran matematika realistik.
5. Untuk memaparkan secara teori pembelajaran matematika realistik.
6. Untuk pengimplementasian pembelajaran matematika realistik.
7. Kaitan antara pembelajaran matematika realistik dengan pengertian.

1.3 Pertanyaan Penulisan
1. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran matematika realistik?
2. Bagaimana cara strategi seorang guru dalam pembelajaran matematika supaya siswa menyukai pembelajaran matematika?
3. Kenapa matematika tidak disukai oleh siswa?
4. Karakteristik apa saja yang ada dalam RME?
5. Mengapa siswa selalu lupa dengan konsep yang telah dipelajari?

BAB II

1.    Pengertian  Program Linier
        Program linier adalah suatu cara penyelesaian masalah dengan menggunakan konsep pertidaksamaan linier.
A.    Pertidaksamaan linier dengan ditentukan daerah penyelesaian nya.
     Sebelum kita membahas lebih lanjut kita harus mengetahui terlebih dahulu tentang perstidaksamaan linier dan juga cara menentukan daerah penyelsaian ( himpunan penylesaian).
    Petidasamaan linier adalah kalimat terbuka yang menggunakan tanda <, >,  , dan  

Contoh 1:

1.Tentukan himpunan  penyelesaian dari
    a. x < 3    d. y > 2
    b.x   2    e. y   -1
    c. y  > - 3
Jawab :
1.a. x < 3
                      




B. Sistem pertidaksamaan linier dengan dua variable ditentukan daerah penyelesaian
   
Contoh  1: 
           
    Tunjukan  himpunan penyelesaian yang memenuhi system pertidaksamaan
    
2x + y ≤ 6 ; x ≥ 0 ; y ≥ 0, untuk x,y   R
    
          Jawab :
     Langkah – langkah :
     Lukislah grafik 2x + y ≤ 6 dengan cara :
  
  i.  Tentukan titik potong sumbu x dan sumbu y dengan table
         Jika x = 0 maka y = 6
         Jika y = 0 maka x = 3
              Tabel
x    0    3
y    6    0

     ii. Buatlah garis  x = 0 , yang merupakan sumbu y , derah yang memenuhi adalah  
         daerah di sebelah kanan sumbu y.
 
   iii.Buatlah garis  y = 0 , yang merupakan sumbu x , derah yang memenuhi adalah  
         daerah di atas sumbu x.
  
    iv.Gambar grafik dalam koordinatkartesius sehingga terlihat himpunan 
         penylesaiannya :

     v. Daerah grafik yang diarsir. Uji titik ( 0,0 ) maka 2.0 + 0 ≤
6 maka titik ( 0,0 )
         memenuhi.
                -     -      -                 +      +      +
 


 







    Contoh 2 :

a.     Menetukan Model Matematika Dari Soal Cerita ( Kalimat Verbal )
    
        Model matematika adalah suatu cara penyelesaian masalah dengan cara mengubah bentuk kalimat verbal menjadi suatu model yang selanjutnya diselesaikan dengan pendekatan matematika.

Contoh :
        Seorang pembuat paku membuat jenis paku dari bahan yang tersedia yaitu 5,5 kg A dan 2 kg bahan B. Paku jenis I tiap buah memerlukan 200 gram bahan A dan 75 gram bahan B sedangkan paku jenis II tiap buah memerlukan 150 gram bahan jenis A dan 50 gram bahan jenis B.
Jika pengusaha menjual paku I dengan harga Rp 500,00 dan paku II dengan harga Rp 350,00 maka hitunglah berapa buah paku I dan paku II yang harus dibuat agar penghasilan pengusaha maksimum?

Jawab :

        Mengubah bentuk verbal menjadi model matematika dari soal diatas
Misalkan : Paku jenis I = x dan
                              Paku jenis II = y
            Tabel
Barang    Bahan A    Bahan B
Paku jenis I    200 gram    75 gram
Paku jenis II    150 gram    50 gram
Jumlah    5.500 gram    2.000 gram
       
        Berdasarkan table sebelumnya didapat persamaan sebagai berikut :

200x + 150y ≤ 5.500
75x + 50y ≤ 2.000
x ≥ 0
y ≥ 0
       




    Sedangkan fungsi objektifnya adalah z = 500x + 350y
Kita sederhanakan dulu persamaan diatas

200x + 150y ≤ 5.500  4x + 3y ≤ 110
75x + 50y ≤ 2.000       3x + 2y ≤ 80
x ≥ 0
y ≥ 0
     Mencari dearah penyelesaian untuk system pertidaksamaan di atas

   4x + 3y ≤ 110                             
x    0   

y   
0


  3x + 2y ≤ 80
x    0   

y    40    0

     Titik potong garis 4x + 3y = 110 dan 3x + 2y = 80 adalah
  
4x + 3y = 110   x2  8x + 6y = 220
3x + 2y = 80     x3  9x + 6y = 240      
                               - x         = -20
                                        x   =  20    
untuk x = 20
3x + 2y = 80  3.20 + 2y = 80
                                      2y = 80 – 60
                                        y =   = 10 maka titik potong (20,10)
     Gambar grafik fungsi penyelesaiannya

                                    

     Daerah  himpunan penyelesaian adalah OABC, sedangkan titik –titik

      optimumnya adalah O(0,0), A(80/3,0), B(20,10), dan C(0,110/3)


     Nilai fungsi obyeknya adalah :
       Untuk O(0,0)         z = 500.0 + 350.0 = 0
       UntukA(80/3,0)    z = 500.80/3 + 350.0 = 13.000
       UntukB(20,10)     z = 500.20 + 350.10 = 13.500
       UntukC(0,110/30 z = 500.0 + 350.110/3 = 12.000
   
     Jadi agar mendapat penghasilan maksimum yaitu Rp
13.500,00 maka
      pengusaha harus membuat 20 buah paku I dan 10 buah paku

C.    Garis Selidik dengan Persamaan ax + by = k

    Untuk menentukan nilai optimum,selain dengan mencari titik – titik yang koordinat – koordinatnya memenuhi syarat yang diberikan, dapat juga dilakukan dengan menggunakan garis – garis sejajar itu mempunyai persamaan ax + by = k ,dengan k   R dan ax + by merupakan bentuk obyektif. Kerena garis – garis yang sejajar itu di gunakan untuk menyelidiki nilai optimum,maka garis – garis itu disebut garis selidik.Agar himpunan garis – garis sejajar ax + by = k mudah dilukis, maka mulailah dengan melukis garis yang melalui tttik pangkal , yaitu jika k = 0. Kemudian, garis – garis ax + by = k untuk k = 1,2,3,4, ……dilukis dengan penggaris.

Contoh :
Tentukan nilai maksimum dari 3x + 2y yang memenuhi :

x + y ≤ 5 ; x ≥ 0 ;y ≥ 0

Jawab ;   
3x +2y = k2 maka 3.0 + 2.5 = 10
         
  3x +2y = k2 maka 3.5 + 2.0 = 15
          
 Jadi nilai maksimum adalah 15

Jumat, 11 Januari 2013

Fadhilah dan Faedah Bershalawat

Fadilah (keutamaan) bershalawat atas nabi sebagaimana dinyatakan dalam Al-Quran bahwa Allah Swt. dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat atas Nabi Muhammad Saw., seperti terlihat dalam firman-Nya: "Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersha-lawat untuk Nabi... ." (QS.33:56).
Penggalan ayat ini menunjukkan bahwa Allah Swt. melimpahkan rahmat bagi Nabi Muhammad Saw. dan para malaikat memintakan ampunan bagi Nabi Muhammad Saw. Karena itu, pada lanjutan ayat tersebut, Allah Swt. menyuruh orang-orang mukmin supaya bershalawat dan memberi shalawat kepada Nabi Muhammad Saw.: "...Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya."
Untuk mengetahui keutamaan apakah yang diperoleh orang-orang yang bershalawat, baiklah kita perhatikan maksud-maksud hadis yang di bawah lni.
Bersabda Nabi Saw.

Artinya: "Barangsiapa bershalawat untukku sekali, niscaya Allah bershalawat untuknya sepuluh kali." (HR. Muslim dari Abû Hurairah).

Artinya: "Bahwasanya bagi Allah Tuhan semesta alam ada beberapa malaikat yang diperintah berjalan di muka bumi untuk memperhatikan keadaan hamba-Nya. Mereka me-nyampaikan kepadaku (sabda Nabi) akan segala salam yang diucapkan oleh ummatku." (HR. Ahmad. Al-Nasâ'i dan Al-Darimî).

Artinya: "Barangsiapa bershalawat untukku dipagi hari sepuluh kali dan di petang hari sepuluh kali, mendapatlah ia syafa'atku pada hari qiamat." (HR. Al-Thabrânî)

Artinya: "Manusia yang paling utama terhadap diriku pada hari qiamat, ialah manusia yang paling banyak bershalawat untukku." (HR. Al-Turmudzî).
Artinya: "Jibril telah datang kepadaku dan berkata: 'Tidakkah engkau ridha (merasa puas) wahai Muhammad, bahwasanya tak seorang pun dari umatmu bershalawat untukmu satu kali, kecuali aku akan bershalawat untuknya sebanyak sepuluh kali? Dan tak seorang pun dari umatmu mengucapkan salam kepadamu, kecuali aku akan meng-ucapkan salam kepadanya sebanyak sepuluh kali?! (HR. Al-Nasâ'i dan Ibn Hibban, dari Abû Thalhah).
Sabda Rasulullah Saw. yang Artinya: "Barangsiapa -ketika mendengar azan dan iqamat mengucapkan: "Allâhumma Rabba Hâdzih al-Da'wât al-Tâmmah, wa al-Shalât al-Qâ'imati, shalli 'alâ muhammadin 'abdika wa Rasûlika, wa A'tihi al-Washîlata wa al-Fadhîlata, wa al-Darâjata al-Râfi'ata, wa al-Syafâ'ata yawm al-Qiyâmati (Artinya: "Ya Allah, ya Tuhannya seruan yang sempurna ini, serta shalat yang segera didirikan ini, limpahkanlah shalawat untuk Muhammad, hamba dan rasul-Mu. Dan berilah ia wasilah dan fadilah serta derajat yang amat tinggi dan (izin untuk) bersyafaat pada hari Kiamat)..., maka (bagi siapa yang mengucapkan doa tersebut) niscaya akan beroleh syafaatku kelak."

Al-Ghazali didalam kitabnya Ihyâ 'Ulûm al-Dîn menceritakan seorang dari mereka (seorang dari kalangan ulama, sufi, ahli ibadah dsb.) pernah berkata: "Sementara aku menulis (catatan tentang) beberapa hadis, aku selalu mengiringinya dengan menuliskan shalawat untuk Nabi Saw., tanpa melengkapinya dengan salam untuk beliau. Malamnya aku berjumpa dengan beliau dalam mimpi, dan beliau berkata kepadaku: 'Tidakkah sebaiknya engkau melengkapi shalawatmu untukku dalam bukumu itu?' Maka sejak itu, tak pernah aku mengucapkan shalawat kecuali melengkapinya dengan ucapan salam untuk beliau."

Diriwayatkan dari Abû Al-Hasan, katanya: "Aku pernah berjumpa dengan Nabi Saw. dalam mimpi, lalu kukatakan kepada beliau: 'Ya Rasulullah, apa kiranya ganjaran bagi Al-Syâfi'i, ketika ia bershalawat untukmu dalam kitabnya: Al-Risâlah dengan ungkapan: 'Semoga Allah bershalawat atas Muhammad setiap kali ia disebut oleh para penyebut, dan setiap kali sebutan tentangnya dilalaikan oleh para pelalai?' Maka Nabi Saw. menjawab: 'Karena ucapannya itu, ia dibebaskan dari keharusan menghadapi perhitungan (hisab pada hari Kiamat).'"
Dalam kitab yang sama (Ihya) Imam Al-Ghazali mengatakan bahwa sesungguhnya berlipatganda-nya pahala shalawat atas Nabi Saw. adalah karena shalawat itu bukan hanya mengandung satu kebaikan saja, melainkan mengandung banyak kebaikan, sebab di dalamnya ter-cakup :
  1. Pembaharuan iman kepada Allah.
  2. Pembaharuan iman kepada Rasul.
  3. Pengagungan terhadap Rasul.
  4. Dengan inayah Allah, memohon kemuliaan baginya.
  5. Pembaharuan iman kepada Hari Akhir dan berbagai kemuliaan.
  6. Dzikrullah.
  7. Menyebut orang-orang yang shalih.
  8. Menampakkan kasih sayang kepada mereka.
  9. Bersungguh-sungguh dan tadharru' dalam berdoa.
  10. Pengakuan bahwa seluruh urusan itu berada dalam kekuasaan Allah
Masih banyak keutamaan-keutamaan bagi orang-orang yang melakukan atau membaca shalawat atas Nabi. Namun penyusun hanya menukil beberapa hadis dan qawl (perkataan) ulama.
Adapun faedah atau manfaat bershalawat atas Nabi Muhammad Saw. sebagaimana dijelaskan hadis-hadis di atas terdapat sembilan belas perkara, yakni:
  1. Memperoleh curahan rahmat dan kebajikan dari pada Allah Swt.;
  2. Menghasilkan kebaikan, meninggikan derajat dan menghapuskan kejahatan;
  3. Memperoleh pengakuan kesempurnaan iman, apabila kita membacanya 100 Kali;
  4. Menjauhkan kerugian, penyesalan dan digolongkan ke dalam golongan orang-orang yang shalih;
  5. Mendekatkan diri kepada Allah;
  6. Memperoleh pahala seperti pahala memerdekakan budak;
  7. Menghasilkan syafa'at;
  8. Memperoleh penyertaan dari Malaikat rahmah;
  9. Memperoleh hubungan yang rapat dengan Nabi; Seseorang yang bershashalawat dan bersalam kepada Nabi, shalawat dan salamnya itu disampaikan kepada Nabi;
  10. Membuka kesempatan berbicara dengan Nabi Saw.;
  11. Menghilangkan kesusahan, kegundahan dan meluaskan rezeki;
  12. Melapangkan dada. Apabila seseorang membaca shalawat 100 kali, maka Allah akan melapangkan dadanya dan memberikan penerangan yang sinar seminarnya ke dalam hatinya;
  13. Menghapuskan dosa. Apabila seseorang membaca dengan tetap tiga kali setiap hari, maka Allah akan menghapuskan dosanya;
  14. Menggantikan shadaqah bagi orang yang tidak sanggup bershadaqah;
  15. Melipatgandakan pahala yang diperoleh. Apabila seseorang bershalawat di hari Jumat, maka Tuhan akan memberikan kepadanya pahala yang berlipat ganda;
  16. Mendekatkan kedudukan kepada Rasulullah di hari qiamat. Menyebabkan doa bisa diterima oleh Allah.
  17. Menyebabkan doa bisa diterima oleh Allah;
  18. Melepaskan diri dari kebingungan di hari qiamat. Apabila seseorang meninggalkan shalawat kepada Nabi, maka ia akan menghadapi kebingungan dan kekacauan di hari mahsyar;
Memenuhi satu hak Nabi, atau menunaikan suatu tugas ibadat yang diwajibkan atas kita Apabila sese-orang tidak bershalawat, berartilah ia enggan memenuhi suatu haq Nabi yang wajib ia penuhi;

Tulisan Terkait

Jumat, 04 Januari 2013

Fadhilah Dan keutamaan Ratib Al-Athos



Makna Ratib Kata Ratib diambil dari kata Rotaba Yartubu Rotban Rutuuban atau Tarottaba Yatarottabu Tarottuban, yang berarti tetap atau tidak bergerak. Jadi kata Ratib menurut Lughot (bahasa) artinya kokoh atau yang tetap. Sedangkan menurut istilah, Ratib diambil dari kata Tartiibul-Harsi Lil-Himaayah ( penjagaan secara rutin untuk melindungi sesuatu atau seseorang ). Apabila disebuah tempat ada bala tentara yang berjaga guna melindungi masyarakat, maka mereka disebut Rutbah, dan jika yang berjaga satu orang maka disebut Ratib, para ulama berpendapat makna Ratib adalah kumpulan atau himpunan ayat-ayat Al-qur’an dan untaian kalimat-kailmat dzikir yang lazim diamalkan atau dibaca secara berulang-ulang sebagai salah satu cara untuk bertaqorrub (mendekatkan diri kepada Allah SWT)

Keberkahan Ratib Al-Habib Umar Bin Abdurrahman Al-Atthos.Ratib Habib Umar yang dibari nama Azizul Manl Wafathul Babil Wisol seperti dikatakan oleh Al-Habib Ali bin Hasan AL-Atthos di dalam kitab Al-Qirthos bagian kedua juz pertama : “ Ratib Habib Umar merupakan hadiah yang tertinggi dari Allah bagi umat Islam melalui Habib Umar “.ketahuilah bahwa Ratib yang besar dan Hizib yang kokoh dan sumber yang murni ini, yaitu Ratib Habib Umar Al-Atthos terkandung didalamnya rahasia-rahasia dan Nur-Nur, manfaat yang besar, faedah-faedah yang luar biasa tinggi nilainya, dan tak dapat diperkirakan batas kekuatan pemeliharaanya.
Al-Habib Ali bin Hasan Al-Atthos mengatakan sepengetahuan kami Al-Habib Umar tidak ada sesuatu yang di tinggalkannya berupa bekas peninggalan ( seperti kitab atau masjid terkecuali Ratib ini ) maka dengan jelas Ratib ini diintisabkan kepada pribadinya langsung.
As-Sayyid Al-Imam Isa bin Muhammad Al-Habsyi berkata : “Bahwa sering kami mendengar Al-Habib Umar dalam pembicaraan-pembicaraanya selalu menyebutkan kelebihan dan kebesaran Ratib ini dan beliau mengtakan banyak orang yang datang kepadanya mengeluhkan tentang kesempitan penghidupan mereka, maka mereka disuruhnya membaca dengan zikir Tauhid sesudahnya Ratib, mereka pun mengamalkannya dan Allah Ta’ala lepaskan semua kesulitan mereka, dengan berkat beliau dan Ratibnya.

As-Sayid Isa pun mengatakan bahwa ada orang dipercayai mengabarinya bahwa dia mendengar dari Syeikh Ali bin Abdullah Ba-Ross (beliau adalah murid terdekat merangkap Khodam Habib Umar ) berkata : “ Saya melihat sebuah kitab tertulis disitu bahwa barang siapa yang merutinkan membaca Ratib ini diharapkan akan terampuni semua dosa-dosanya”.
Adapula jama’ah dari Al-Mukhtamadun ( yang dipercaya ) mereka mengkisahkan apa yang mereka ketahui mengenai apa yang terjadi atas diri As-Sayid Alwy bin Alwy bin Abdullah ibn Al-Musawwa , yaitu pada tahun terakhir hayatnya beliau berziarah ke kota Tarim, Sayid Alwy jatuh sakit, sakit yang membawa kepada ajalnya, sehingga nyaris terjadi pada saat itu juga, melihat keadaan itu maka Al-Habib Abdullah bin Alwy Al-Haddad berkata kepadanya : “ Wahai Sayid Alwy, ketahuilah bahwa ajalmu telah tiba saatnya dan tidak diragukan lagi”. Maka dijawab oleh Sayid Alwy : “ wahai Habib Abdullah do’akan saya agar saya dapat penundaan umur sehingga saya bisa sampai kerumah saya dikota Amed dan berkesempatan melihat anak-anak saya dan berkumpul bersama keluarga saya “. Dijawab oleh Habib Abdullah bin Alwy Al-Haddad : “ Engkau perbanyaklah mengucapkan apa yang diucapkan oleh Al-Habib Umar Al-Atthos dalam Ratibnya yaitu :
"Wahai Yang Maha berlemah lembut, engkau selamanya begitu, berlemah lembutlah terhadap kami dalam segala kejadian, sesungguhnya engkau Maha berlemah lembut dan takkan berubah, berlemah lembutlah terhadap kami dan kaum muslimin ".
Ucapkanlah terus sampai engkau tiba ditempatmu “. Maka mulai saat itu juga Sayid Alwy mengulang-ulangi ucapan itu dan beliau berkata : “ Saat itu juga saya mendapat kesembuhan dan bertolak pulang dari Tarim sambil mengulang-ulangi disepanjang perjalanan, sampai saya tiba di kota Amed dengan selamat, beliau sempat tinggal bersama keluarganya selama dua bulan terhitung dari waktu tibanya di rumahnya, setelah itu wafat ke rohmatulloh di rumahnya.
Al-Habib Ali Hasan Al-Atthos menceritakan bahwa ada penduduk satu dusun yang terkenal dengan sebutan “Al-Mas’ud” yaitu satu kabilah dari kabilah Nawwah, mereka ini memiliki keyakinan yang kuat dan mencintai Al-habib Umar ( Shohibur Ratib ), mereka juga memiliki kebiasaan membaca Ratib dimana pun mereka berada, begitu pula saat-saat mereka turun gunung, baik laki-lakinya maupun wanitanya, malah termasuk anak-anak mereka pun turut membacanya, dan saya sendiri pernah turun ketempat mereka dan saya lihat kebanyakan mereka menghapalnya diluar kepala, benar keadaannya seperti apa yaang disampaikan dan dicertitakan orang-orang itu kepada saya.

Kemudian ada pula yang memberitahu saya bahwa, pada sewaktu kunjungan saya kedusun Al-Mas’ud bertepatan mereka akan diserang oleh musuh mereka dari dusun yang lain dengan jumlah yang besar, dan mereka (Al-Mas’ud) tidak menyadari akan ancaman itu dan mereka tetap dengan kebiasaan mereka yaitu tiap malam membaca Ratib ini, dan pada suatu malam, ada yang mengintai mereka, beberapa orang mata-mata dari pihak musuh itu, untuk memperhatikan keadaan AL-Mas’ud itu dan situasi setempat, pada saat pengintaian itu mereka mendengar penduduk Al-Mas’ud sedang membaca :
" Dengan nama Allah kami beriman dengan Allah dan siapa beriman dengan Allah tidak ada yang perlu ditakutkannya ".
Mendengar itu salah seorang dari mata-mata itu, dan rupanya dialah ketuanya, maka dia berkata kepada kawan-kawannya :” Aku kasihan kepada kalian ( yaitu kawan-kawannya sendiri ) jika kamu menggangu mereka kamu sendirilah yang akan binasa, kemudian dia berkata lagi kepada teman-temannya itu : “jangan kamu ganggu lagi mereka itu untuk selamanya”, mereka pun lalu kembali ke rombongan mereka dan membatalkan rencana mereka semula.

Sungguh tulisan yang ringkas ini tak mampu mengungkapkan kemulian serta keutamaan Ratib Al-Habib Umar Al-Attos yang begitu luas dan begitu dalam hanya kami ingin mengambil keberkahan dari Al-Habib Umar bin Abdurrahman Al-Atthos mudah-mudahan kita dapat Ratib ini dan semoga kita di kumpulkan bersama beliau rhm serta orang-orang yang mencintai dan dicintai beliau rhm. Amien.
Sumber : “Kitab Al-Qirthas Lil-Habib Ali bin Hasan Al-Atthos”
Sumber 
Kelebihan Ratib: Huraian Ratib Al-Habib Umar bin Abdul Rahman Al-Attas
Makna Ratib
Perkataan Ratib mempunyai banyak arti. Ratib yang dimaksudkan di sini berasal dari perkataan (rattaba) bererti mengaturkan atau menyusun. Ratib adalah sesuatu yang tersusun, teratur dengan rapinya. Sembahyang sunnah Rawatib adalah antara sembahyang-sembahyang sunnah yang diamalkan pada waktu-waktu yang tertentu oleh Nabi s.a.w. Ratib al-Attas mengandungi zikir, ayat-ayat al-Quran dan doa-doa yang telah sedia tersusun oleh al-Habib Umar bin Abdul Rahman al-Attas yang juga dibaca pada waktu-waktu yang tertentu.
Istilah Ratib digunakan kebanyakkannya di negeri Hadhramaut dalam menyebut zikir-zikir yang biasanya pendek dengan bilangan kiraan zikir yang sedikit (seperti 3, 7, 10, 11 dan 40 kali), senang diamalkan dan dibaca pada waktu-waktu yang tertentu iaitu sekali pada waktu pagi dan sekali pada waktu malam. Terdapat Ratib al-Haddad, Ratib al-Aidrus, Ratib al-Muhdhor dan lain-lain.

Keutamaan Ratib

Berkata sebilangan ulama ahli salaf, antara keutamaan ratib ini bagi mereka yang tetap mengamalkannya, adalah dipanjangkan umur, mendapat Husnul-Khatimah, menjaga segala kepunyaannya di laut dan di bumi dan senantiasa berada dalam perlindungan Allah.
Bagi mereka yang mempunyai hajat yang tertentu, membaca ratib pada suatu tempat yang kosong dengan berwuduk, mengadap kiblat dan berniat apa kehendaknya, Insya-Allah dimustajabkan Allah. Para salaf berkata ia amat mujarrab dalam menyampaikan segala permintaan jika dibacanya sebanyak 41 kali.
Antara kelebihan ratib ini adalah, ia menjaga rumahnya dan 40 rumah-rumah jirannya dari kebakaran, kecurian dan terkena sihir. As-Syeikh Ali Baras berkata: “Apabila dibaca dalam suatu kampung atau suatu tempat, ia mengamankan ahlinya seperti dijaga oleh 70 pahlawan yang bekuda. Ratib ini mengandungi rahsia-rahsia yang bermanfaat. Mereka yang tetap mengamalkannya akan diampunkan Allah dosa-dosanya walaupun sebanyak buih di laut.”
Bagi mereka yang terkena sihir dan membaca ratib, Insya-Allah diselamatkan Allah dengan berkat Asma’ Allah, ayat-ayat al-Quran dan amalan Nabi Muhammad s.a.w.
Al-Habib Husein bin Abdullah bin Muhammad bin Mohsen bin Husein al-Attas berkata: “Mereka yang mengamalkan ratib dan terpatuk ular nescaya tidak akan terjadi apa-apa pada dirinya. Bagi orang yang takut nescaya akan selamat dari segala yang ditakuti. Pernah ada seorang yang diserang oleh 15 orang pencuri dan dia selamat.”
Pernah datang satu kumpulan mengadu akan hal mereka yang dikelilingi musuh. Al-Habib Husein menyuruh mereka membaca ratib dan beliau jamin Insya-Allah mereka akan selamat.
Ada sebuah kampung yang cukup yakin dengan Habib Umar al-Attas dan tidak tinggal dalam membaca ratibnya. Kecil, besar, tua dan muda setiap malam mereka membaca ratib beramai-ramai dengan suara yang kuat. Kebetulan kampung itu mempunyai musuh yang hendak menyerang mereka. Kumpulan musuh ini menghantar seorang pengintip untuk mencari rahsia tempat mereka supaya dapat diserang. Kebetulan pada waktu si pengintip datang dengan sembunyi-sembunyi mereka sedang membaca ratib dan sampai kepada zikir:
Ertinya: Dengan nama Allah, kami beriman kepada Allah dan barang siapa yang beriman kepada Allah tiada takut baginya!
Mendengar tiada takut baginya, dan diulangi sampai tiga kali, si pengintip terus menjadi takut dan kembali lalu menceritakan kepada orang-orangnya apa yang dia dengar dan mereka tidak jadi menyerang. Maka selamatlah kampung itu.

Nama-nama Ratib

Ratib al-Habib Umar bin Abdurrahman ini mempunyai banyak nama. Antaranya adalah:
Ertinya: Sesuatu yang sukar diperolehi dan kunci bagi pintu penghubung kepada Allah. Nama inilah yang dipilih oleh al-Habib Muhammad bin Salem al-Attas apabila menyusun Ratib al-Habib Umar dalam bahasa Arab, Melayu dan Tamil. Artinya: Kubu yang kukuh.
Ertinya: Belerang yang merah. Satu istilah bagi mentafsirkan sesuatu benda yang amat berharga yang sukar didapati pada sebarang waktu atau tempat. Artinya: Pati segala zikir.
Ertinya: Magnet rahsia-rahsia bagi mereka yang tetap mengamalkannya pada waktu malam dan siang. Artinya: Penawar bagi racun yang mujarrab. Menurut kata al-Habib Husein bin Abdullah al-Attas, nama ini dinamakan oleh gurunya al-Habib Ahmad bin Hasan apabila menerangkan kelebihan Ratib al-Habib Umar.
Artinya: Sumber pencapaian dan kunci bagi pintu penghubung kepada Allah. Nama ini hanya terdapat di Tajul A’ras oleh al-Habib Ali bin Husein yang menerangkan bahawa dalam kitab al-Qirtas yang beliau perolehi tertulis nama Ratib al-Attas sebagai Manhal al-Manal dan tidak Azizul Manal.

Sejarah Ratib

Ratib ini dikarang oleh al-Habib Umar bin Abdurrahman al-Attas dan sekarang telah berusia kira-kira 400 tahun. Ratib ini sehingga kini banyak dibaca di negara-negara seperti di Afrika termasuk Darussalam, Mombassa dan Afrika Selatan. Juga di England, Burma (Myanmar), India dan negara-negara Arab. Di Afrika ia disebarkan oleh murid-murid al-Habib Ahmad bin Hasan seperti al-Habib Ahmad Masyhur al-Haddad dan lain-lain. Di India, Kemboja dan Burma oleh al-Habib Abdullah bin Alawi al-Attas. Sehingga sekarang kumpulan-kumpulan ratib al-Habib Umar atau Zawiyah masih diamalkan di Rangoon dan di beberapa daerah di Burma. Tetapi mereka lebih terkenal di sana dengan Tariqah al-Attasiyah.
Ratib ini telah lama sampai di Malaya, Singapura, Brunei dan Indonesia. Antara keterangan ratib ini yang diterbitkan dalam bahasa Melayu di Singapura adalah sebuah kitab kecil yang bernama Fathu Rabbin-Nas yang dikarang oleh al-Habib Husein bin Abdullah bin Muhammad bin Mohsen bin Husein al-Attas. Tarikh selesai karangan ini adalah pada pagi Jumaat 20hb Jumadil Awal 1342 (20hb Disember 1923). Ia diterbitkan dengan perbelanjaan C.H Kizar Muhammad Ain Company pengedar kain pelekat cap kerusi yang beribu pejabat di Madras, India dan dicetak oleh Qalam Singapura.
Pada tahun 1939, al-Habib Muhammad bin Salim al-Attas telah menerbitkan sebuah kitab yang bernama Miftahul Imdad yang dicetak di Matbaah al-Huda di Pulau Pinang. Kitab ini mengandungi wirid-wirid datuk beliau al-Habib Ahmad bin Hasan al-Attas tetapi terdapat juga ratib al-habib Umar bin Abdurrahman al-Attas di dalamnya.
Mengikut al-Habib Muhammad bin Salem al-Attas, al-Habib Hasan bin Ahmad al-Attas pada suatu masa dahulu telah mencetak Ratib al-Attas menerusi percetakannya Mutaaba’ah al-Attas (Al-Attas Press) yang pejabatnya terletak di Wadi Hasan, Johor Bahru, Malaysia. Percetakan ini bergiat di Johor pada kira-kira tahun 1927.

Waktu Membaca Ratib al-Attas

Disebutkan di dalam kitab al-Qirtas: “Telah menjadi tradisi bagi para sesepuh kami, khususnya tradisi dari al-Habib Husein bin Umar membaca Ratib al-Attas adalah setelah solat Isya’. Kebiasaan itu dilakukan oleh Habib Husein beserta pengikut-pengikutnya secara turun-temurun kecuali di bulan Ramadhan. Adapun di bulan Ramadhan bacaan ratib itu dibaca sebelum solat Isya’. Tetapi bagi yang gemar berzikir banyak yang membaca ratib al-Attas ini di waktu pagi dan di waktu sore, sebab di antara kalimat-kalimat yang dizikirkan ada zikir-zikir yang disunnahkan untuk membacanya di waktu pagi dan di waktu sore seperti tertera di dalam hadis-hadis Nabi s.a.w.

Dikatakan oleh Habib Ali bin Hasan al-Attas di dalam kitab al-Qirtas bahawa Habib Umar suka membaca ratibnya secara rahsia tanpa suara, sebab beliau menginginkan bacaan ratibnya itu lebih berkesan di hati yang membacanya dan lebih ikhlas karena Allah. Hal itu sesuai dengan firman Allah:
“Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai”.(Al A’raf: 205)
Dan firman Allah:
“Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai”. (Luqman: 19)
Jika ratib al-Attas ini dibaca secara berkelompok, maka hendaklah dibaca dengan suara yang tiada terlalu keras dan tiada terlalu pelan, sesuai dengan firman Allah:
“Dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam solatmu dan janganlah pula selalu merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara keduanya”. (Al-Isra’: 110)

Ratib Habib Umar


Ratib Habib Umar yang diberi nama Azizul Manal Wa Fathu Bab al-Wisol seperti dikatakan oleh Habib Ali bin Hasan al-Attas di dalam kitab al-Qirtas bagian kedua juz pertama: “Ratib Habib Umar merupakan hadiah yang tertinggi dari Allah bagi umat Islam lewat Habib Umar.” Peninggalan beliau yang paling mahal hanyalah ratib yang beliau tinggalkan bagi umat ini. Ratib Habib Umar merupakan wirid yang banyak mendatangkan faedah bagi yang membacanya setiap waktu, terutama bagi yang sedang menghadapi kesulitan. Al-Habib Isa bin Muhammad al-Habsyi mengatakan bahawa Habib Umar banyak sekali menyebutkan akan keutamaan-keutamaan ratib ini. Pernah disebutkan bahawa ketika ada sekelompok orang datang kepada Habib Umar mengeluh kesulitan pencarian dan lamanya musim kemarau yang menimpa kepada mereka selama beberapa waktu. Mereka diperintah membaca Ratib beliau dan dzikir Tauhid. Setelah mereka mengerjakannya, maka dengan berkat bacaan itu, Allah memberi keluasan hidup bagi mereka.
Menurut Syeikh Ali Baras, jika Ratib Habib Umar dibacakan bagi penduduk suatu desa atau bagi suatu keluarga, maka desa itu atau keluarga itu akan dipelihara oleh Allah dengan peliharaan yang amat ketat. Selanjutnya Syeikh Ali berkata: “Pernah aku diceritai oleh sebagian orang bahawa ketika mereka takut menghadapi rampok yang akan menjarah rumah mereka, maka mereka membaca Ratib Habib Umar sehingga rumah mereka tidak sampai dijarah oleh kaum perampok itu meskipun jumlah mereka sebanyak 15 orang”.
Wahai orang-orang yang beriman perbanyaklah ingatan kamu kepada Allah SWT dan pujilah Dia pagi dan petang (Al-Ahzab : 41 )
Dipetik dari: Kelebihan Ratib: Huraian Ratib al-Habib Umar bin Abdul Rahman al-Attas, oleh Syed Hassan bin Muhammad al-Attas, Masjid Ba’alwi Singapura, terbitan Hamid Offset Service